![]() |
| Suasana nobar Persib konta PSM Makassar, Alun-alun Cililin, aman dan kondusif meski diserbu ribuan Bobotoh dari berbagai wilayah KBB. |
satuspirit my.id -Alun-alun Cililin, Kabupaten Bandung Barat, berubah menjadi samudra biru pada Sabtu malam, 27 Desember 2025. Ribuan Bobotoh tumpah ruah mengikuti nonton bareng (nobar) laga BRI Super League 2025/2026 antara Persib Bandung melawan PSM Makassar. Sejak sore hari, kawasan alun-alun sudah dipadati suporter yang datang dari berbagai penjuru wilayah Bandung Barat dan sekitarnya.
Tak ada sekat, tak ada jarak. Semua menyatu dalam satu warna, satu semangat, dan satu tujuan: mendukung Persib Bandung. Dari anak-anak, remaja, hingga orang tua, laki-laki maupun perempuan, bahkan ibu-ibu yang menggendong bayinya, larut dalam atmosfer nobar yang hangat, penuh euforia, sekaligus sarat kebersamaan.
Antusiasme Bobotoh terlihat jelas dari cara mereka datang. Sejumlah kelompok suporter hadir secara berombongan dengan konvoi sepeda motor dan mobil, lengkap dengan atribut biru khas Persib. Ada pula yang memilih berjalan kaki dari titik-titik terdekat, seolah tak ingin melewatkan momen spesial tersebut.
Beberapa kelompok suporter yang tampak hadir di antaranya Viking Desorder Cipatik, Bobotoh dari Sindangkerta, Batujajar, Cimahi, Gunung Halu, hingga wilayah lain di Bandung Barat. Mereka datang tanpa membawa ego kelompok, semua melebur menjadi satu identitas: Bobotoh Persib.
“Ini bukan soal kelompok, ini soal Persib,” ujar salah satu Bobotoh sambil mengepalkan tangan, menatap layar besar yang berdiri kokoh di tengah alun-alun.
Menjelang kick-off, suasana kian memanas. Yel-yel Persib menggema, disambut tabuhan drum yang tak henti-hentinya memompa adrenalin. Beberapa flare dan kembang api dinyalakan, menghiasi langit malam Cililin dengan cahaya dan asap biru yang ikonik.
Sorak sorai tak hanya terdengar saat Persib menyerang, tetapi juga saat para pemain melakukan tekel, sapuan bola atau sundulan. Setiap momen di lapangan disambut reaksi spontan dari ribuan Bobotoh yang memadati area nobar.
Diperkirakan lebih dari 5.000 Bobotoh hadir malam itu. Alun-alun Cililin nyaris tak mampu menampung gelombang manusia yang datang, namun suasana tetap tertib dan terkendali.
Hal yang paling patut diapresiasi dari nobar ini adalah kondusivitas acara. Meski dihadiri ribuan orang dengan emosi tinggi, tidak terlihat gesekan antar kelompok suporter maupun dengan warga sekitar. Semua menikmati pertandingan dengan dewasa dan penuh rasa saling menghormati.
Petugas keamanan dan panitia bekerja sigap menjaga ketertiban. Panitia juga menyelipkan hiburan berupa kuis interaktif berhadiah, yang membuat suasana semakin cair dan akrab.
Nobar ini menjadi bukti bahwa Bobotoh khususnya Bandung Barat telah semakin dewasa, mampu menciptakan atmosfer sepak bola yang meriah tanpa kekerasan.
Antusiasme juga datang dari para pentolan suporter. Haikal, salah satu pentolan Viking Desorder Cipatik, mengaku sangat gembira dengan terselenggaranya nobar di Alun-alun Cililin.
“Ini pertama kalinya selama BRI Super League musim ini ada nobar di Alun-alun Cililin. Kita konvoi sekitar 200 motor ke sini. Suasananya gokil, aman, dan tertib,” ujar Haikal.
Ia juga menegaskan bahwa saat ini Bobotoh sudah jauh lebih solid.
“Viking sekarang sudah menyatu. Tidak ada gesekan. Mau Viking, Bomber, atau Bobotoh mana pun, semuanya satu biru untuk Persib,” tegasnya.
Puncak euforia terjadi di pertengahan babak pertama. Persib mendapat tendangan pojok dari sisi lapangan. Bola meluncur ke kotak penalti, dan Andrew Jung muncul sebagai pahlawan lewat sundulan keras yang tak mampu dibendung kiper PSM Makassar.
Gol tersebut langsung meledakkan Alun-alun Cililin. Bobotoh berpelukan, melompat, berteriak, dan menyanyikan yel-yel kemenangan. Drum ditabuh lebih kencang, flare kembali menyala, dan langit malam dipenuhi sorak kegembiraan.
Skor 1-0 bertahan hingga laga usai. Persib Bandung memastikan tiga poin krusial di hadapan ribuan pendukung setianya, meski hanya melalui layar besar.
Persib Naik Puncak Klasemen Sementara
Kemenangan atas PSM Makassar bikin tersenyum lebar. Tim berjuluk Maung Bandung kini mengoleksi 34 poin, sama dengan Borneo FC, namun unggul head to head, sehingga berhak naik ke puncak klasemen sementara BRI Super League 2025/2026.
Capaian ini semakin menambah optimisme Bobotoh bahwa musim ini Persib punya peluang besar untuk terus bersaing di jalur juara.
Meski kemenangan ini disambut suka cita, perjalanan Persib belum selesai. Masih ada dua laga penting yang akan menentukan langkah Maung Bandung ke depan.
Persib dijadwalkan menghadapi Persik Kediri pada 5 Januari 2026 di Stadion Brawijaya, sebelum melakoni big match kontra Persija Jakarta pada 11 Januari 2026 di Stadion GBLA.
Bagi Bobotoh, dua laga ini bukan sekadar pertandingan, melainkan ujian mental, konsistensi, dan karakter tim kebanggaan Jawa Barat.
Nobar di Alun-alun Cililin malam itu membuktikan bahwa sepak bola bukan hanya soal skor. Ia menjadi ruang kebersamaan, tempat warga berkumpul, melepas penat, dan merayakan identitas bersama.
Di tengah keterbatasan ekonomi dan dinamika kehidupan sehari-hari, Persib hadir sebagai pemersatu. Biru menjadi bahasa universal, yel-yel menjadi doa, dan kemenangan menjadi harapan.
Jika sepak bola adalah cermin masyarakat, maka nobar di Cililin menunjukkan wajah Bobotoh yang dewasa, solid, dan penuh cinta pada klubnya.
Persib menang, Bobotoh bersatu, dan Bandung Barat membuktikan diri sebagai rumah besar Bandung.
(*)




Social Media