BLANTERORIONv101

Pelita Bening 2025, Langkah Nyata Pemkab Bandung Barat Perkuat Gizi Ibu dan Balita

16 Desember 2025

Foto bersama Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail, Wakil Bupati Asep Ismail, jajaran Forkopimda, kepala perangkat daerah, serta para pemangku kepentingan dalam acara Gebyar Simbolis Pemberian Tambahan Protein Hewani Telur Ayam (Pelita Bening) dan makanan tambahan lokal bagi ibu hamil dan balita. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Bandung Barat dalam pencegahan stunting dan peningkatan kualitas gizi masyarakat.



lsatuspirit.my.id - Pada Selasa, 16 Desember 2025, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat menggelar Gebyar Simbolis Pemberian Tambahan Protein Hewani Telur Ayam (PELITA BENING) dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal bagi ibu hamil dan balita. Kegiatan ini berlangsung di Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, sebagai bagian dari upaya konkret pemerintah daerah dalam mempercepat penurunan dan pencegahan stunting.

Acara tersebut dihadiri langsung oleh H. Jeje Ritchie Ismail dan H. Asep Ismail, serta Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat dr Hj. Lia Nurliana Sukandar M.M. Kes.,Kehadiran pimpinan daerah ini sekaligus menjadi bentuk edukasi publik bahwa pemenuhan gizi ibu dan anak merupakan prioritas utama pembangunan manusia di Kabupaten Bandung Barat.

Sepanjang tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat melalui Dinas Kesehatan telah melakukan intervensi langsung berupa pemberian telur ayam dan PMT lokal kepada 19.083 balita serta 7.379 ibu hamil. Program ini bersifat pemberdayaan masyarakat karena melibatkan seluruh unsur terkait, mulai dari Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TPPPS) di tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten, serta unsur masyarakat seperti kader posyandu, PKK, dan perangkat desa.


Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail menegaskan bahwa program PELITA BENING bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan investasi jangka panjang untuk masa depan daerah.

“Pemberian telur ayam dan makanan tambahan lokal ini adalah bentuk komitmen nyata pemerintah daerah dalam menjaga kualitas generasi sejak masa kehamilan hingga seribu hari pertama kehidupan. Ini investasi masa depan Kabupaten Bandung Barat,” ujar Jeje.

Ia menambahkan, pemenuhan gizi yang baik akan berdampak langsung pada kualitas sumber daya manusia, mulai dari kesehatan, kecerdasan, hingga produktivitas di masa mendatang.

“Makanan bergizi hari ini akan menentukan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat ke depan. Karena itu, program ini harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh keluarga, bukan hanya menjadi kegiatan simbolis,” tegasnya.


ia juga menegaskan, bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan program pencegahan stunting.

“Keberhasilan program ini bergantung pada sinergi semua pihak, dari pemerintah hingga masyarakat. Ketika semua bergerak bersama, target penurunan stunting akan lebih cepat tercapai,” katanya.

Melalui Gebyar Simbolis PELITA BENING ini, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat berharap kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil dan balita semakin meningkat, sekaligus memperkuat komitmen bersama dalam mencetak generasi Bandung Barat yang sehat, unggul, dan berkualitas.


(*)



Komentar