![]() |
| Konsep pertanian menjadi dekorasi indah resepsi pernikahan anak dari anggota DPRD KBB (photo istimewa) |
Satuspirit.my.id - Pernikahan merupakan peristiwa sakral yang diimpikan setiap insan sekali seumur hidup hingga “air hayat memisahkan.” Oleh sebab itu, pesta atau resepsi pernikahan sering kali dirayakan dengan penuh kemeriahan. Banyak keluarga rela mengeluarkan biaya besar, mengorbankan waktu, dan melewati berbagai persiapan panjang demi memberikan yang terbaik bagi putra-putrinya. Di balik itu semua, tersimpan harapan besar agar pernikahan menjadi awal kehidupan baru yang penuh kebahagiaan, keberkahan, dan ketenteraman.
Semangat itulah yang tampak dalam resepsi pernikahan putri anggota DPRD Kabupaten Bandung Barat, Dedi Hermawan, yaitu Ariska Ayuningsih, yang dipersunting oleh M. Amrijal Indzaky A.Md., S.I.Ak. Acara penuh kemewahan dan kehangatan ini digelar pada 6 Desember 2025 di Gunung Putri Hotel, Lembang. Selain menonjolkan kemegahan khas resepsi modern, acara ini menghadirkan konsep dekorasi pertanian yang unik dan segar sebuah gambaran nyata hubungan keluarga dengan dunia agraris.
Acara resepsi menjadi semakin istimewa karena dihadiri oleh banyak pejabat penting. Hadir Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail, Wakil Bupati H.Asep Ismail, sejumlah kepala dinas, serta petinggi Partai Gerindra, salah satunya Edy Prabowo. Para kolega Dedi dari DPRD KBB seperti Imam Tenggara, Bintang Pamungkas pun turut memeriahkan suasana. Kehadiran para tokoh ini menjadi bentuk kedekatan dan rasa hormat kepada keluarga kedua mempelai.
Musik dari Dezo Entertainment menambah nuansa meriah, sementara prosesi adat Sunda Lengser yang dipimpin Yulia Pushpa Tresna art memukau para tamu dengan penampilan tradisional penuh pesona. Begitu memasuki aula utama, para tamu langsung disambut dengan dekorasi hasil bumi berupa kentang, wortel, tomat, cabe hingga tanaman fabrika dan aneka sayuran lainnya yang ditata rapi. Perpaduan glamor hotel dengan elemen pertanian hidup menciptakan atmosfer segar, jarang terlihat, sekaligus menggambarkan identitas keluarga yang dekat dengan dunia tani.
Sebelumnya, akad nikah berlangsung pada pagi hari di lokasi yang sama, dipimpin oleh KUA Kecamatan Lembang.
Terinspirasi Tidak; Menginspirasi Iya: Filosofi Hidup Seorang Petani yang Menjadi Wakil Rakyat
Dalam sesi wawancara khusus, Dedi Hermawan menyampaikan bahwa konsep pertanian yang dihadirkan dalam pesta ini bukan sekadar dekorasi. Baginya, identitas sebagai putra petani adalah kehormatan sekaligus tanggung jawab moral yang selalu ia emban, termasuk ketika dirinya dipercaya masyarakat menjadi anggota DPRD.
Ia menegaskan bahwa dirinya bukan sekadar mengikuti tren atau terinspirasi dari konsep orang lain, tetapi justru ingin menjadi sosok yang memberikan inspirasi kepada masyarakat luas.
“Saya ini bukan terinspirasi, tapi saya yang ingin menginspirasi banyak orang. Saya di DPRD itu terangkat dari petani, dan niat saya jelas: memperjuangkan pertanian,” ujarnya tegas.
Menurutnya, sektor pertanian sering kali hanya menjadi latar belakang kehidupan masyarakat pedesaan, padahal jika dikelola dan diorbitkan dengan baik, hasil bumi lokal dapat memiliki nilai ekonomi sekaligus nilai budaya yang tinggi. Melalui momen pernikahan ini, ia ingin menunjukkan bahwa hasil pertanian bukanlah dekorasi kelas dua melainkan bagian penting dari kehidupan yang harus dihargai dan ditampilkan.
Salah satu pesan kuat yang ingin disampaikan sang Dewan melalui konsep acara ini adalah pentingnya keberpihakan masyarakat terhadap produk hasil bumi dari petani sendiri. Ia berharap masyarakat semakin bangga menempatkan hasil pertanian lokal dalam berbagai kegiatan, termasuk pesta, acara resmi, bahkan konsumsi harian.
“Untuk pesta-pesta seperti ini, produk pertanian harus dikedepankan. Mengingat, siapa lagi yang akan memakai produk kita kalau bukan kita,” imbuhnya setengah bertanya.
Baginya, rasa bangga terhadap hasil tani tidak cukup hanya dengan membeli atau menjual. Menurutnya, produk pertanian harus menjadi pusat perhatian, tampil dalam ruang-ruang sosial yang lebih besar agar masyarakat semakin menyadari nilai dan kualitasnya.
Ia juga ingin mendorong masyarakat untuk meningkatkan konsumsi sayur. Dekorasi sayur hidup dan pemandangan tanaman segar di sepanjang ruang aula bukan hanya estetika, tetapi sekaligus edukasi tersirat.
“Ini juga untuk meningkatkan konsumsi sayur di masyarakat. Jadi pulang dari sini, orang itu seperti dipaksa untuk masak sayur sop,” ujarnya sambil tersenyum.
Konsep dekorasi yang menonjolkan hasil pertanian ini bukan pekerjaan instan. Dedi menjelaskan bahwa sebagian besar tanaman yang dipamerkan hari itu telah dipersiapkan sejak empat bulan sebelumnya.
Menurutnya, tantangan terbesar adalah memastikan tanaman dapat tampil dalam keadaan hidup, segar, dan sebagian besar dalam kondisi berbuah tepat pada hari resepsi.
“Persiapannya cukup lama. Karena ada beberapa dekorasi yang memang harus ditampilkan dalam keadaan hidup dan sedang berbuah. Jadi kita mundur empat bulan yang lalu, ini sudah ditanam,” jelasnya.
Hasilnya terlihat jelas. Berbagai tanaman tampak segar dan siap panen, menambah kesan bahwa pesta ini bukan hanya sebuah perayaan pernikahan, tetapi juga sebuah pameran kecil tentang potensi pertanian lokal yang bisa diangkat ke panggung yang lebih luas.
Acara resepsi semakin semarak dengan hadirnya tamu undangan yang merupakan tokoh penting, baik dari daerah maupun pusat. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan sekaligus penghormatan bagi keluarga besarnya.
“Alhamdulillah banyaknya, karena hari ini kebetulan besan saya di eksekutif. Jadi ada Pak Bupati, Pak Wakil, dan banyak pejabat lainnya. Ada juga, Pak, khusus dari Kementerian Kelautan. Itu suatu penghormatan bagi saya,” ucap bangga.
Suasana hangat terlihat ketika para pejabat, kolega, dan tokoh masyarakat berbaur bersama keluarga besar mempelai. Musik, prosesi adat, dan dekorasi pertanian menjadi latar yang memperkuat kesan bahwa pesta ini dirancang bukan hanya untuk kemewahan, tetapi juga untuk kebersamaan.
Di akhir wawancara, Dedi menyampaikan harapan tulusnya sebagai orang tua. Baginya, pesta pernikahan ini adalah wujud syukur sekaligus doa untuk kehidupan baru sang buah hati. Namun lebih dari itu, ia berharap agar pernikahan ini tidak hanya membawa kebahagiaan bagi keluarga, tetapi juga memberi manfaat bagi masyarakat.
“Harapan seperti orang tua pada umumnya. Selain samawa, itu juga harus ada manfaat bagi orang banyak. Jangan hanya untuk dirinya, suaminya, atau keluarganya, tapi harus bermanfaat juga bagi orang banyak,” ujarnya.
Baginya, hidup adalah tentang memberi dan menginspirasi. Dan melalui pesta pernikahan ini, pesan itu ia sampaikan dengan cara paling indah memperlihatkan bahwa nilai-nilai pertanian, kebersamaan, dan kebermanfaatan adalah warisan terbaik yang bisa diberikan kepada generasi berikutnya.
🛏️ Promo Q’Qiu Sprei & Bed Cover tampil eksklusif di
satuspirit.my.id
🛏️ Info lengkap 👉
klik di sini
Pesan Inspiratif
🛏️ Promo Q’Qiu Sprei & Bed Cover tampil eksklusif di satuspirit.my.id
🛏️ Info lengkap 👉 klik di sini
Resepsi pernikahan putri Dedi Hermawan bukan sekadar pesta mewah. Ia adalah simbol perjalanan hidup seorang petani yang menjadi wakil rakyat dan tetap bangga dengan akar agrarisnya. Konsep pertanian yang dihadirkan bukan hanya estetika, tetapi pesan kuat tentang pentingnya mencintai dan memajukan hasil bumi lokal.
Dari kehadiran pejabat tinggi, harmonisasi adat Sunda, hingga tanaman hidup yang dipersiapkan empat bulan sebelumnya, seluruh rangkaian acara menegaskan bahwa pernikahan ini bukan hanya selebrasi cinta, tetapi juga selebrasi kehidupan, budaya, dan identitas.
Informasi seputar olahraga Nasional, Jawa Barat, Persib, kunjungi : https://sportsjabar.com/
(*)



Social Media