Cinta remaja SMa di Bandung era 990-an, diantara surat cinta dan bemo
satuspirit.my.id - Di era tahun 90-an, Bandung bukan hanya kota kembang, tapi juga kota penuh cerita remaja SMA. Saat itu, layar kaca dihiasi film-film remaja seperti Lupus, Olga dan Sepatu Roda, hingga lagu-lagu cinta yang menjadi soundtrack kehidupan anak muda.
Di tengah suasana itu, ada kisah cinta sederhana tapi indah dari seorang siswa SMA bernama Rudi Radian. Duduk di bangku kelas 2, ia jatuh hati pada seorang adik kelas, cewek ini bukan siswi biasa. Ia cantik, berprestasi, dan jadi idaman banyak cowok. Tak heran, Radian minder. Apalagi, cowok-cowok yang mendekati Leni kebanyakan anak berada. Naik motor bebek atau mobil ke sekolah. Sementara Radian hanya naik bemo.
Namun, cinta tetaplah cinta. Radian yang pintar dan ganteng sebenarnya punya modal, tapi rasa minder sering menahannya. Hingga suatu hari ia memberanikan diri menulis surat cinta.
Surat Cinta yang Tersangkut di Jalan
Zaman itu belum ada HP, apalagi WhatsApp. Cara terbaik mengungkapkan perasaan adalah lewat surat. Radian menitipkan suratnya pada sahabatnya, bernama Andi. Surat itu berisi pernyataan sederhana: ia suka pada Leni.
Hari berganti, minggu pun lewat. Jawaban tak kunjung datang. Deg-degan, cemas, dan penasaran, Radian tetap menunggu. Ia bahkan menulis surat kedua, lalu ketiga. Tapi hasilnya sama tak ada balasan.
Belakangan, terungkap kenyataan pahit: informasi yang ia terima, sahabatnya, Andi, ternyata juga menyukai Leni. Surat-surat itu tak pernah sampai, malah disobek dan dibuang. Radian merasa kecewa dan memilih menjauh untuk menenangkan hati.
Takdir Membawa Pertemuan
Namun, takdir punya cara lain. Suatu Sabtu sore, ketika Bandung ramai oleh anak muda nongkrong di alun-alun dan mal, Radian tanpa sengaja bertemu Leni bareng gengnya. Mereka bertatap muka di sebuah toko sepatu.
Momen itu jadi titik balik. Rupanya, Leni pun sebenarnya menyukai Radian, hanya saja tak pernah tahu tentang surat-surat yang tak pernah sampai. Dari pertemuan singkat itu, mereka akhirnya lebih dekat. Pulang bareng naik bemo jadi awal cerita cinta mereka.
Romansa Sederhana, Kenangan Abadi
Buat anak muda masa kini, kisah cinta Radian dan Leni mungkin terdengar sederhana. Tapi itulah indahnya cinta era 90-an. Tak ada gadget, tak ada chat instan, semuanya butuh keberanian, ketulusan, dan sedikit drama.
Cinta remaja Radian dan Lenny adalah gambaran betapa cinta sejati selalu menemukan jalannya, meski sempat terhalang oleh rasa minder, pengkhianatan teman, dan surat cinta yang tak pernah sampai.
“Kadang cinta itu nggak perlu mewah. Pulang bareng naik bemo aja sudah cukup bikin bahagia,” kenang seorang sahabat Radian kala itu.
Redaksi meyakini, kisah ini pastii banyak yang mengalaminya.
Baca Juga :
https://www.satuspirit.my.id/2025/09/putus-cinta-dan-depresi-pada-remaja.html
https://www.satuspirit.my.id/2025/09/mengatasi-putus-cinta-menuju-kehidupan-baru.html
(*)
Social Media