![]() |
| Pelepasan ekspor tanaman hias ke Amerika total 3 miliar sebulan di acara Bandung Barat Amanah Agro Exspo 2025 |
Ringkasan Berita
Bandung Barat Amanah Agro Expo 2025 menegaskan pertanian daerah naik kelas, ditandai dengan ekspor tanaman hias ke Amerika Serikat bernilai hingga Rp3 miliar per bulan. Kegiatan ini menjadi ruang kolaborasi petani, UMKM, pemerintah, dan mitra strategis untuk memperkuat produk lokal, mendorong inovasi, serta membuka akses pasar global bagi pertanian Kabupaten Bandung Barat.
satuspirit.my.id - Kabupaten Bandung Barat kembali menorehkan prestasi membanggakan di sektor pertanian. Kali ini, para petani tanaman hias berhasil menembus pasar Amerika Serikat dengan nilai ekspor mencapai Rp3 miliar per bulan, atau sekitar Rp1,5 miliar dalam dua pekan, menandai naik kelasnya produk pertanian lokal Bandung Barat ke level global.
Momentum pelepasan ekspor tersebut dilakukan langsung oleh Wakil Bupati Kabupaten Bandung Barat, H. Asep Ismail, dalam ajang Bandung Barat Amanah Agro Expo 2025 yang mengusung tema “Amanah Membangun Ketahanan Pangan dan Masa Depan Agri Teknologi Bandung Barat”.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Bandung Barat, menegaskan bahwa setiap program pembangunan yang dijalankan pemerintah daerah harus memberikan manfaat nyata dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, khususnya di tingkat kecamatan dan desa.
“Setiap kebijakan dan program pembangunan yang kita jalankan harus berdampak langsung kepada masyarakat. Terutama dalam penguatan layanan dasar, salah satunya sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah,” ucapnya.
Ia menyampaikan bahwa visi pembangunan Kabupaten Bandung Barat saat ini menitikberatkan pada penguatan layanan dasar masyarakat dengan dukungan teknologi dan sistem informasi. Menurutnya, pemanfaatan teknologi menjadi faktor penting agar petani mampu membaca kondisi alam, meningkatkan produktivitas, serta menjawab tantangan pasar yang semakin kompetitif.
Wakil Bupati menilai keberhasilan ekspor tanaman hias ke Amerika Serikat merupakan contoh nyata hasil kerja kolaboratif lintas sektor. Ia menegaskan capaian tersebut tidak mungkin terwujud jika hanya mengandalkan satu perangkat daerah atau satu pihak saja.
“Ke depan, seluruh perangkat daerah yang berkaitan dengan sektor pertanian dan UMKM harus bergerak bersama. Tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Kolaborasi adalah kunci agar program prioritas daerah benar-benar berjalan dan menghasilkan dampak,” tegasnya.
![]() |
| lebih 40 stan meriahkan Bandung Barat Amanah Agro Exspo 2025 |
Lebih lanjut, dirinya berharap keberhasilan ini dapat menjadi pemantik semangat bagi para pelaku pertanian lainnya di Kabupaten Bandung Barat untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk agar mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.
Pemerintah daerah, lanjutnya, berkomitmen untuk terus mendorong sinergi lintas perangkat daerah, sejalan dengan visi pembangunan Bandung Barat Amanah, demi mewujudkan sektor pertanian yang maju, mandiri, dan berkelanjutan.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran Dinas Pertanian, pelaku usaha, serta seluruh pihak yang terlibat dalam terselenggaranya Bandung Barat Amanah Agro Expo 2025, seraya berharap kegiatan ini mampu memberikan manfaat berkelanjutan bagi petani dan pelaku usaha di Kabupaten Bandung Barat.
Senada dengan Wakil Bupati, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bandung Barat, Dr. H. Lukmanul Hakim, M.S.i, menegaskan bahwa keberhasilan ekspor tanaman hias ke Amerika Serikat merupakan hasil dari proses panjang penguatan kelembagaan petani, pendampingan berkelanjutan, serta kolaborasi lintas sektor.
Menurutnya, salah satu tantangan yang selama ini dihadapi petani adalah keterbatasan akses pasar dan penguatan sistem hilirisasi, melalui program Bandung Barat Amanah Agro Expo 2025, hambatan tersebut mulai terurai.
“Melalui kegiatan ini, kami mendorong petani dan pelaku usaha pertanian untuk membangun jejaring yang lebih luas, tidak hanya antar kelompok tani, tetapi juga dengan dunia usaha, eksportir, dan mitra strategis lainnya,” ujar Lukmanul Hakim.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya berfokus pada promosi produk, tetapi juga pada pengembangan kapasitas kelembagaan pertanian, peningkatan pengetahuan, inovasi, serta penguatan nilai tambah produk unggulan daerah.
Para peserta yang tergabung dalam Bandung Barat Amanah Agro Expo 2025, lanjutnya, telah menyatakan komitmen untuk bersama-sama mempromosikan dan mengembangkan produk unggulan pertanian Kabupaten Bandung Barat agar memiliki daya saing di pasar nasional dan internasional.
“Dari hasil pelaksanaan kegiatan ini, kami sepakat bahwa Bandung Barat Amanah Agro Expo akan dijadikan agenda tahunan. Tujuannya untuk terus meningkatkan kapasitas pelaku usaha pertanian, memperkuat kolaborasi, serta membuka peluang pasar yang lebih luas,” tegasnya.
![]() |
| Salak Batujajar berharap perluasan pemasaran |
Lukmanul Hakim menambahkan, sektor pertanian Kabupaten Bandung Barat memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pilar utama perekonomian daerah. Dengan dukungan kebijakan pemerintah daerah, pemanfaatan teknologi, serta keterlibatan aktif seluruh pemangku kepentingan, pertanian Bandung Barat diyakini mampu terus tumbuh secara berkelanjutan.
“Keberhasilan ekspor ini harus menjadi motivasi bersama. Kami ingin petani tidak hanya menjadi produsen, tetapi juga pelaku usaha yang mandiri, berdaya saing, dan sejahtera,” ajaknya.
Suara Petani:
Salah satu petani salak asal Kabupaten Bandung Barat, Lutfi Munggaran, turut menyampaikan harapannya agar komoditas salak lokal mendapat perhatian lebih ke depan. Ia menilai kondisi salak saat ini masih cenderung tidak stabil, namun memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan.
“Kalau salak lain kondisinya cenderung peot. Tapi yang ini masih segar karena dadakan dipanen. Ke depan mudah-mudahan ada perkembangan, supaya bisa dibudidayakan lagi dan diperluas pemasarannya,” ucap Lufi.
Ia mengungkapkan bahwa petani salak di Kabupaten Bandung Barat jumlahnya masih sangat terbatas. Bahkan, untuk saat ini, ia dan keluarganya menjadi salah satu yang masih aktif membudidayakan salak di wilayah tersebut.
“Petani salak di KBB itu belum banyak. Paling saya dan keluarga. Makanya pengennya ada perhatian lebih. Alhamdulillah, kalau lagi panen dan kualitasnya bagus, konsumen datang langsung ke rumah, dari Bandung dan daerah lain di Jawa Barat,” katanya.
Menurut Lutfi, kegiatan seperti Bandung Barat Amanah Agro Expo 2025 menjadi ruang yang sangat positif untuk mempertemukan petani, pelaku UMKM, dan pasar. Selain membuka peluang pemasaran, kegiatan tersebut juga mempererat silaturahmi antarpelaku usaha pertanian.
“Bagus buat silaturahmi antarpetani dan UMKM. Kalau bisa, acara seperti ini sering diadakan,” harapnya
Sementara itu, Adrian, pelaku UMKM sektor pertanian kopi dengan produk Kopki Sariwangi dari Desa Mekarwangi, Kecamatan, Sindangkerta menyebut kegiatan ini menjadi sarana penting untuk memperluas jejaring dan mengenalkan produk ke pasar yang lebih besar.
Kegiatan Bandung Barat Amanah Agro Expo 2025 turut dihadiri oleh sejumlah pejabat lintas sektor. Hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bandung Barat, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Bandung Barat, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bandung Barat, serta perwakilan perangkat daerah lainnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.
Selain unsur pemerintahan, kegiatan ini juga dihadiri Pimpinan Bank BJB Cabang Padalarang, Desi Seri Rahayu, perwakilan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), serta unsur TNI dan Polri yang diwakili oleh Koramil dan Polsek Padalarang. Turut hadir pula perwakilan BUMN, pelaku UMKM, komunitas pertanian, serta tamu undangan lainnya yang berperan dalam penguatan sektor pertanian dan ekonomi daerah.
Menggerakan Produk Lokal, Menatap Pasar Dunia
Bandung Barat Amanah Agro Expo 2025 juga diramaikan oleh lebih dari 40 stan produk pertanian dan olahan unggulan daerah. Di antaranya BP3K Cipendeuy yang menampilkan produk kelapa bakar plus rempah, DPC APTI KBB dengan beragam produk olahan tembakau seperti bako, tebako, kubang, sari, dan temangi, serta BP3K Cikalong Wetan yang menghadirkan produk ulen, rengginang, cimet, keripik talas, comring, dan beras.
Turut meramaikan expo, Juara Anggur Melenial asal Cipendeuy, Kecamatan Cisarua, serta GEO Agri Mandiri Salak dari Batujajar yang menampilkan produk unggulan salak pondoh Batujajar. Kehadiran puluhan stan lainnya dari pelaku UMKM, komunitas, dan kelompok tani ini semakin memperkuat peran expo sebagai ajang promosi, kolaborasi, dan penguatan produk unggulan pertanian Kabupaten Bandung Barat.
Menuju Pertanian Kabupaten Bandung Barat yang Naik Kelas
Dengan capaian ekspor bernilai miliaran rupiah, partisipasi puluhan stan produk unggulan, serta keterlibatan lintas sektor dari pemerintah, BUMN, perbankan, hingga pelaku UMKM, Bandung Barat Amanah Agro Expo 2025 menjadi bukti nyata bahwa sektor pertanian Kabupaten Bandung Barat terus bergerak naik kelas. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang promosi, tetapi juga ruang kolaborasi strategis untuk memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan nilai tambah produk lokal, dan membuka jalan pertanian Bandung Barat menuju pasar global.



Social Media