
seorang pria sederhana duduk di kursi membaca buku dengan latar jam dinding, tanaman, dan jendela, melambangkan produktivitas di tengah keterbatasan.

satuspirit.my.id - Di era sekarang, banyak orang yang harus menghadapi kenyataan hidup tanpa pekerjaan tetap. Ada yang mengandalkan keterampilan berdagang kecil-kecilan, ada pula yang mengandalkan kemampuan tertentu untuk sekadar menyambung hidup.
Kondisi ini tentu tidak mudah, apalagi di tengah tekanan ekonomi yang semakin menantang. Namun, satu hal yang sering dilupakan adalah pentingnya mengenal dan mengelola waktu dengan baik.
Bagi sebagian orang, waktu terasa hanya berjalan tanpa arah. Padahal, waktu bisa menjadi modal berharga untuk tetap produktif meskipun hidup penuh keterbatasan. Dengan mengolah waktu, seseorang bisa menemukan cara untuk tetap bermanfaat, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.
Mengapa Waktu Itu Penting?
Waktu tidak bisa kembali. Sekali berlalu, kita tidak bisa mengulanginya. Waktu adalah modal tanpa biaya. Semua orang mendapat jatah yang sama: 24 jam sehari.
Waktu bisa menjadi jalan rezeki. Semakin baik menggunakannya, semakin terbuka peluang usaha maupun pekerjaan.
Cara Mengolah Waktu di Tengah Keterbatasan
Bangun rutinitas sederhana. Misalnya, menyapu rumah, menata barang, atau merapikan lingkungan sekitar. Ini membuat tubuh dan pikiran tetap aktif. Gunakan waktu untuk mengasah skill. Entah belajar dagang, memasak, memperbaiki barang, atau sekadar membaca hal-hal bermanfaat. Tetapkan waktu produktif. Tentukan jam khusus untuk beraktivitas, walau kecil, agar terbiasa disiplin. Manfaatkan waktu luang untuk silaturahmi. Hubungan sosial sering membuka pintu rezeki baru. Jangan gengsi mulai dari hal kecil. Justru dari hal kecil yang konsisten bisa berkembang jadi peluang besar.
Benny Harlian adalah contoh nyata dari seseorang yang berusaha memanfaatkan waktu meskipun hidup dalam keterbatasan. Ia berkata. maksimalkan potensi diri sendiri meski ekonomi terbatas jangan tergantung kepada orang lain.
“Saya memang tidak punya pekerjaan tetap. Kadang ada, kadang tidak. Artinya saya mengandalkan potensi yang ada pada diri saya. Tapi saya berusaha agar waktu dimanfaatkan sebaik mungkin supaya tetap produktif. Kalau tidak ada pekerjaan, saya bersih-bersih rumah, atau kalau ada job, langsung saya kerjakan, karena waktu itu sangat penting.”ucapnya.
Seiring bertambahnya usia, Benny menyadari bahwa peluang kerja formal makin terbatas. Namun, ia tidak menyerah. Ia memilih untuk memaksimalkan potensi pribadi, sekecil apa pun itu.
“Ya, apapun yang terjadi, saya siap. Saya menerima apa adanya. Tapi saya ingin waktu ini bermanfaat, produktif untuk saya pribadi dan orang lain. Alhamdulillah, kadang dari usaha kecil itu ada saja rezeki tambahan untuk kebutuhan sehari-hari,” tambahnya.
Keterbatasan bukan alasan untuk menyerah pada keadaan. Waktu yang ada bisa diubah menjadi peluang, asalkan kita mampu mengolahnya dengan bijak. Seperti Benny Harlian, kita pun bisa belajar untuk tetap produktif, tidak larut dalam keluhan, dan terus berusaha.
Ingatlah, waktu adalah modal hidup yang paling berharga. Jangan biarkan ia terbuang percuma.
Social Media