BLANTERORIONv101

Putus Cinta dan Dampaknya pada Remaja: Antara Luka, Depresi, dan Harapan

20 September 2025

putus cinta depresi
Depresi karena putus cinta dialami para remaja


satuspirit.my.id - Putus cinta bukanlah hal sepele, terutama bagi remaja yang baru mengenal indahnya kasih sayang. Banyak orang menggambarkan jatuh cinta seperti dunia hanya milik berdua, penuh warna, penuh semangat. Namun, ketika hubungan itu berakhir, tidak sedikit yang kehilangan arah, bahkan terjerumus dalam stres berat, depresi, hingga tindakan berbahaya seperti bunuh diri.

Fenomena ini banyak terjadi di zaman sekarang. Media sosial memperlihatkan berbagai kisah tragis, dari remaja yang mengalami depresi hingga ada yang melampiaskan kesedihan dengan cara-cara ekstrem.

Menurut psikologi, ada beberapa alasan mengapa putus cinta begitu menghancurkan, terutama bagi remaja.

Kesatu, cinta pertama sangat emosional. Remaja biasanya mengalami cinta pertama dengan perasaan yang murni dan penuh harapan. Ketika cinta itu berakhir, luka yang ditinggalkan begitu dalam.

Kedua, harapan yang kandas. Hubungan sering kali diwarnai dengan mimpi indah bersama. Ketika harapan itu runtuh, muncul rasa kehilangan besar.

Ketiga, kurangnya ketahanan mental. Tidak semua remaja memiliki bekal mental yang kuat untuk menghadapi patah hati. Akibatnya, mereka mudah terpuruk.

Keempat,Pengaruh lingkungan dan media sosial. Lingkungan sekitar yang menyepelekan masalah, atau media sosial yang memperlihatkan kebahagiaan orang lain, dapat memperparah rasa sakit hati.

Perihnya putus cinta, pernah dialami oleh Kurni Atin, wanita berusia 21 tahun. Depresi berat, ia rasakan.

“Saya pernah mengalami stres hampir dua tahun karena diputuskan oleh seseorang yang sangat saya cintai. dia adalah cinta pertama, dan saya sudah merencanakan pernikahan dalam 2 atau 3 bulan lagi. Rasanya dunia oleng seperti mau runtuh. Saya tidak bisa makan, tidak bisa tidur, hampir gila,” katanya kepada redaksi.

Atin, panggilannya, mengakui, sangat sulit melupakan sosok sang mantan. Dengan doa dan curhat kepada sang kholik, secara perlahan namun pasti, dirinya mulai merasakan cerianya hidup.

“Tapi akhirnya saya mencoba bangkit dengan mendekatkan diri kepada Tuhan. Saya ikut pengajian, kegiatan karang taruna, dan aktivitas positif lainnya. Alhamdulillah perlahan saya bisa melupakan,” ujar Atin dengan mimik bahagia.

Ditarik kesimpulan, kisah Atin menggambarkan betapa beratnya luka hati akibat putus cinta, namun juga memberi harapan bahwa jalan keluar selalu ada.

"Patah hati wajar tapi harus bangkit dan move on. Berat memang tapi harus berusaha. Dengan niat kuat pasti bisa," pesannya.

Apa yang dilakukan Atin, bisa dijadikan rujukan terutama untuk para remaja yang sedang dilanda putus cinta.

Wahai para remaja, berikut tips ala Atin cara Menghadapi putus cinta?

1. Dekatkan diri kepada Tuhan: Ibadah, doa, dan dzikir mampu menenangkan hati.

2. Cari kesibukan positif: Ikut organisasi, olahraga, atau kegiatan sosial.

3. Jangan menyendiri: Bersosialisasi dengan teman dan keluarga agar tidak merasa sendirian.

4. Terima kenyataan: Sakit hati itu wajar, tapi jangan biarkan berlarut-larut.

5. Cari bantuan profesional: Jika rasa sedih sudah berlebihan, psikolog bisa membantu mengatasinya.

Putus cinta memang menyakitkan, tapi bukan akhir dari segalanya. Banyak remaja yang bisa bangkit dan bahkan menemukan jati dirinya setelah melewati masa sulit ini. Seperti yang ditunjukkan Kurni Atin, dengan iman, kesabaran, dan aktivitas positif, luka hati bisa sembuh, dan masa depan tetap cerah.

depresi putus cinta


Baca Juga : 

https://www.satuspirit.my.id/2025/09/mengatasi-kesedihan-setelah-putus-cinta.html

https://www.satuspirit.my.id/2025/09/gaya-hidup-remaja-hedon-vs-sederhana.html

(*)


Komentar