![]() |
Ilustrasi seks bebas di kalangan remaja akibat pengaruh media sosial (Photo ilustrasi) |
Banyak remaja lebih mementingkan kesenangan dunia dan status sosial. Bahkan, dalam beberapa kelompok pertemanan, perilaku seks bebas dianggap sebagai tanda "keren" atau "dewasa". Hal ini tentu sangat memprihatinkan bagi orang tua, guru, maupun masyarakat.
Kita bisa melihat dari kisah nyata yang beredar di kalangan remaja. Sebut saja Rini Habsari, yang mengaku sudah beberapa kali melakukan hubungan bebas, bukan hanya dengan pacarnya. Ia mengaku melakukannya dengan alasan "menikmati hidup", bahkan pacarnya sendiri tidak melarang karena dianggap sebagai pilihan pribadi.
"Hidup ini pilihan dan saya menikmati bergaul seperti ini.Masa bodo dengan ocehan orang lain yang penting hepi. Saya engga munafik, emang cara begini tidak baik, tapi mesti gimana lagi, gaul jaman sekarang harus diikuti,"katanya.
Berbeda dengan Dewi Angkali, yang justru mengaku sering melihat teman-temannya terjerumus dalam seks bebas, namun ia berusaha menjaga diri. Menurutnya, kekuatan agama dan lingkungan yang baik adalah kunci agar tidak ikut terbawa arus.
"Saya tidak menjauhi, justru saya mencoba dekat dengan maksud setidaknya kasih penjelasan kalau perbuatan ini tidak baik, berdosa. Sek bebas banyak dilakukan ya faktornya kurang belajar agama dan perhatian orang tua,"katanya.Faktor Penyebab
- Jauhnya remaja dari pendidikan agama
- Kurangnya rasa hormat kepada orang tua dan guru
- Lingkungan pergaulan yang bebas tanpa batas
- Kurangnya kontrol dari sekolah dan keluarga
Apa yang Bisa Dilakukan?
- Pendidikan agama harus dikuatkan, baik di rumah maupun di sekolah.
- Kontrol penggunaan media sosial, orang tua harus lebih bijak mengawasi anak.
- Membangun komunikasi terbuka antara orang tua dan anak.
- Menguatkan rasa hormat dan nilai moral di lingkungan pergaulan.
Pada akhirnya, seks bebas bukanlah tanda kebebasan atau status sosial, melainkan ancaman bagi masa depan generasi muda. Perlu kerja sama dari semua pihak – orang tua, guru, masyarakat, bahkan pemerintah agar remaja Indonesia memiliki benteng moral yang kuat.
Baca Juga : https://www.satuspirit.my.id/2025/08/fenomena-pergaulan-bebas-remaja-indonesia.html
Baca Juga : https://www.satuspirit.my.id/2025/09/mencari-kerja-indonesia-syarat-tidak-relevan.html
(*)
Social Media