 |
| Pelaku usaha UMKM dan Tani Merdeka Indonesia mengikuti workshop yang dilaksanakan Dinas Koperasi dan UMKM KBB |
satuspirit.my.id - UMKM dan koperasi menjadi salah satu pilar penting dalam membangun perekonomian Indonesia. Peran mereka bukan hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi di tingkat akar rumput. Menyadari pentingnya sektor tersebut, Dinas Koperasi, Usaha Kecill dan Menenngah Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengadakan workshop peningkatan dan pemahaman bagi pelaku usaha kuliner di wilayah Kabupaten Bandung Barat pada Selasa, 25 November 2025.
Acara tersebut juga diikuti oleh Tani Merdeka Indonesia.
Bertempat di La Amo CafĂ© & Hotel, Lembang, kegiatan ini dihadiri sekitar 150 pelaku usaha dari berbagai sektor. Hadir pula sejumlah pejabat daerah, di antaranya Wakil Bupati Kabupaten Bandung Barat H. Ismail Saleh M.Si, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Dra. Sri Dustira, M.Si, anggota DPRD Komisi 2 Amung Ma’mur, S.Ag., M.H. serta Kabid Dinas Koperasi Ujang Herman. Sementara itu, Yani Suryani dan Wahid Nurjayan dari Forum UMKM KBB bertindak sebagai narasumber.
Antusiasme Pelaku UMKM
Sejak awal kegiatan, para pelaku UMKM dan Tani Merdeka Indonesia terlihat antusias mengikuti paparan dari para narasumber. Mereka mendapatkan materi seputar pengembangan usaha, digitalisasi pemasaran, peningkatan kualitas produk, hingga strategi menghadapi persaingan pasar regional maupun global.
Banyak peserta yang mengakui bahwa workshop ini memberi mereka wawasan baru dan motivasi lebih besar untuk meningkatkan kualitas produk masing-masing.
Usai acara, Wakil Bupati Bandung Barat H. Ismail Saleh menegaskan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap pengembangan UMKM. Ia menilai, potensi UMKM di Bandung Barat sangat besar dan memerlukan ruang yang lebih terstruktur agar dapat berkembang lebih cepat.
“Tentu saja Pemerintah Daerah Bandung Barat mensupport para UMKM supaya produk-produknya ini lebih meningkat dan lebih dikenal oleh masyarakat luas, bukan hanya untuk konsumsi masyarakat Bandung Barat saja.” katanya.
Ia juga menyampaikan kabar menggembirakan bahwa salah satu produk kopi unggulan daerah, Java Halu, telah menembus pasar Korea dan beberapa negara Asia lainnya.
"Dan alhamdulillah, tadi ada informasi dari Bu Kadis bahwa sudah ada satu produk kopi—kopi apa? Java Halu yang sudah masuk ke Korea. Bahkan sudah ke beberapa negara di tingkat Asia. Artinya, bahwa produk-produk UMKM ini tidak kalah penting dan tidak kalah saing dengan para pengusaha besar yang sudah malang melintang, terangnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan perlunya pusat sentralisasi UMKM sebagai ruang promosi dan pemasaran terpadu.
"Jadi Pemerintah Daerah wajib hadir untuk memberikan support, termasuk menyediakan satu wadah agar nanti lebih terfokus terkait dengan produk-produk UMKM di Bandung Barat. Nanti tentu kita akan bicarakan dan sampaikan ke Bapak Bupati dan juga ke pihak legislatif supaya mereka turut mendorong perkembangan para pengusaha UMKM. Itu barangkali harapan dari kami, Pemerintah Daerah bersama Pak Bupati.Dinas Koperasi: Produk Lokal Sudah Diakui Dunia," tandasnya.
.webp)
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Bandung Barat Dra. Sri Dustirawati, M.Si, turut menyoroti potensi besar UMKM KBB, terutama pada sektor kopi dan produk turunan lainnya.
"Produk kopi Bandung Barat baik yang berasal dari wilayah Lembang maupun dari bagian selatan itu sangat berpotensi. Di sini banyak kopi: Java Halu, kemudian juga ada varietas lain serta produk-produk kopi lainnya. Produk kopi Bandung Barat ini diakui oleh dunia,"jelasnya.
Tidak hanya kopi, gula aren asal Bandung Barat juga telah mencapai pasar Korea Selatan dan mendapat respons positif.
“Bahkan gula aren dari Bandung Barat kini sudah sampai ke Korea Selatan. Ini menunjukkan bahwa potensi UMKM kita sangat besar dan harus terus dikembangkan,” tambahnya.
Mengenai harapan ke depan, ia optimis pertumbuhan UMKM KBB akan terus meningkat seiring dukungan pemerintah dan pendampingan berkelanjutan.
"Dan mudah-mudahan hasil kegiatan hari ini yang alhamdulillah dihadiri juga oleh Bapak Wabup dan Komisi II DPRD bisa difasilitasi melalui Pusat Layanan Terpadu UMKM. Harapannya kita bisa punya gerai untuk pusat oleh-oleh Bandung Barat, dan juga fasilitas pendampingan sebagai UMKM Development Center,"harapnya.
DPRD Komisi 2 Dorong Pembentukan Pusat UMKM
Anggota DPRD Komisi 2, Amung Ma"Mur, S.Ag, M.H. yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap kegiatan workshop ini. Menurutnya, UMKM merupakan sektor strategis yang membutuhkan keberpihakan pemerintah secara serius.
"UMKM Bandung Barat cukup signifikan jumlahnya, banyak, dan kualitasnya sudah diakui di berbagai daerah. Karena itu, Dinas juga berharap punya satu tempat khusus. Dan di Komisi pun didorong untuk adanya satu sentral atau pusat oleh-oleh Bandung Barat,' ujarnya.
Ia menilai kualitas UMKM di Bandung Barat sudah sangat baik dan dapat bersaing di tingkat daerah maupun nasional.
Amung juga sejalan dengan gagasan pemerintah daerah untuk membangun sentralisasi UMKM atau pusat oleh-oleh khas Bandung Barat.
"Di mana lokasi sentral ini? Itu yang nanti akan kita diskusikan dengan Pak Bupati dan Pak Wakil Bupati. Lokasinya belum bisa ditentukan sekarang, karena harus melihat ketersediaan tempat dan anggaran, termasuk untuk tahun 2026. Tapi keinginan untuk mewujudkannya sudah ada,' tegasnya.
Menuju Ekosistem UMKM yang Lebih Kuat
Melalui workshop ini, pemerintah daerah berharap tercipta sinergi yang lebih solid antara pelaku UMKM, dinas terkait, dan legislatif. Upaya peningkatan kualitas produk, pembukaan pasar baru, serta pembentukan pusat UMKM di masa mendatang diharapkan menjadi langkah nyata dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.
Dengan terus meningkatnya jumlah produk lokal yang menembus pasar internasional, Bandung Barat berada pada jalur yang tepat untuk memperkuat posisi sebagai salah satu daerah dengan ekosistem UMKM terbaik di Jawa Barat.
🛏️ Promo Q’Qiu Sprei & Bed Cover tampil eksklusif di satuspirit.my.id
🛏️ Info lengkap 👉 klik di sini
Social Media