![]() |
| Pengukuhan dan pelantikan Destana Desa Lembang |
satuspirit.my.id - Untuk mencegah bencana yang kerap melanda berbagai wilayah di Indonesia, diperlukan satuan tugas yang mampu bertindak cepat sejak tahap pencegahan. Salah satunya adalah Destana (Desa Tangguh Bencana), yang memiliki peran penting dalam mitigasi, edukasi, hingga kesiapsiagaan masyarakat.
Upaya tersebut diwujudkan oleh Desa Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, melalui pengukuhan dan pelantikan Destana Desa Lembang pada Kamis, 4 Desember 2025 di Aula Desa Lembang.
Pengukuhan dilakukan oleh Kepala Desa Lembang, H. Dikdik Sadikin, S.IP, disaksikan jajaran perangkat desa, perwakilan BPD, MUI, Karang Taruna, pendamping desa, serta perwakilan BPBD Kabupaten Bandung Barat. Para anggota Destana berjumlah 70 orang, berasal dari unsur masyarakat, pemuda, tokoh agama, hingga relawan desa.
Kegiatan ini juga diisi dengan materi kesiapsiagaan yang disampaikan oleh Pendamping Desa, Hana Kusumaningtyas, dan arahan teknis penanggulangan bencana oleh Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD KBB, Dedi Supriadi.
Pesan Kades Lembang untuk Anggota Destana
Kades Lembang mengingatkan pentingnya kolaborasi:
“Pesannya harus selalu kolaborasi. Mulai dari perencanaan sampai rekonstruksi kebencanaan. Komunikasi antara seluruh elemen harus terjalin baik di Destana, mobilitas kebencanaan, BPBD, maupun pemerintahan desa.” ucapnya.
“Mudah-mudahan Desa Lembang terbebas dari bencana besar. Kalaupun ada kejadian kecil seperti longsor ringan, Destana bisa mengantisipasi sejak awal.”
Dirinya juga menyampaikan bahwa pengukuhan ini menjadi langkah penting bagi desa untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga.mengapresiasi kolaborasi antara BPBD, pendamping desa, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen yang terlibat.
“Kami berharap Destana ini bisa bergerak cepat dan memberi manfaat bagi masyarakat. Ini upaya kita untuk melindungi warga dari risiko bencana.”
BPBD KBB: "Desa Lembang Luar Biasa, Bukan Semua Desa Mau Membentuk Destana"
Dalam wawancaranya, Kabid BPBD KBB Dedi Supriadi mengapresiasi langkah Desa Lembang sebagai desa yang proaktif dan responsif terhadap ancaman bencana.
“Pembentukan Destana ini merupakan tindak lanjut program pemerintah. Dari 165 desa di KBB, baru sebagian kecil yang membentuk Destana. Desa Lembang ini luar biasa karena Pak Kades memfasilitasi, mendukung, dan memahami pentingnya kesiapsiagaan bencana,” ujar Dedi.
Ia menjelaskan bahwa dasar pembentukan Destana mengacu pada Perka BNPB Nomor 1 Tahun 2012 tentang Desa Tangguh Bencana, yang menekankan pentingnya kesiapan desa secara mandiri.
Destana, menurutnya, bukan hanya beranggotakan relawan melainkan representasi seluruh unsur masyarakat.
“Di Destana itu ada tokoh masyarakat, PKK, pemuda, karang taruna, bahkan unsur keagamaan. Karena bencana itu bukan hanya bencana alam, tapi juga sosial. Semua harus terlibat,” jelasnya.
Tujuan Utama: Desa Mandiri Tanpa Bergantung pada Bantuan Eksternal
BPBD KBB menargetkan seluruh desa di Kabupaten Bandung Barat mampu memiliki Destana agar setiap wilayah siap siaga tanpa harus menunggu penanganan dari luar.
“Harapan kami, 165 desa di KBB ini memiliki Destana dan mandiri dalam penanggulangan bencana. Kalau mengandalkan bantuan dari BPBD, prosesnya bisa memakan waktu. Dengan adanya Destana, desa bisa bergerak cepat,” tegas Dedi.
Ia menyoroti bahwa Desa Lembang memiliki potensi kerawanan yang tinggi mulai dari tanah longsor, pergerakan tanah, hingga kepadatan penduduk sehingga pembentukan Destana menjadi kebutuhan mendesak.
Relawan Tanpa Upah: “Ini Panggilan Jiwa”
Dedi menegaskan bahwa anggota Destana tidak diberi honor ataupun insentif.
“Menjadi relawan itu panggilan jiwa. Tidak ada upahnya, tidak ada insentifnya. Makanya kami sangat menghargai masyarakat Desa Lembang yang mau terlibat. Tidak semua orang mau turun ketika bencana terjadi,” ujarnya.
BPBD KBB juga telah melakukan pelatihan master trainer yang diikuti perwakilan desa. Para master trainer inilah yang nantinya mengedukasi dan melatih masyarakat lainnya.
Sinergi Antar-unsur: Pondasi Kekuatan Desa Tangguh Bencana
Dalam pembekalan, Pendamping Desa Hana Kusumaningtyas menekankan pentingnya kolaborasi antar-lembaga, termasuk PKK, PMI, Karang Taruna, dan perangkat desa.
“Dalam penanggulangan bencana, semua unsur harus bersatu. Tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak. Semuanya harus bergerak bersama,” katanya.
Pembentukan Destana diharapkan menjadi langkah awal mewujudkan Desa Lembang sebagai desa yang mandiri, tangguh, dan siap menghadapi ancaman bencana.
(*)



Social Media