![]() |
| Jumlah penerima manfaat bantuan di Desa Mekarsari mengalami penurunan |
Satuspirit.my.id - Pemerintah Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat kembali menyalurkan Bantuan Beras dan Minyak Goreng kepada l 1.089 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), di Aula Desa, Selasa 3 Desember 2025.
Kegiatan penyaluran berlangsung tertib dan mendapat respons positif dari masyarakat. Bantuan ini menjadi salah satu upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan sekaligus menekan angka kerentanan ekonomi, terutama di tengah ketidakpastian harga kebutuhan pokok.
Kades Mekarsari: Bantuan Mencapai 21,78 Ton Beras dan 4.356 Liter Minyak Goreng
Kepala Desa Mekarsari, Krisno Hadi, menjelaskan bahwa bantuan yang diterima masyarakat sesuai kuota yang telah ditetapkan pemerintah pusat melalui Bulog.
“Total bantuan yang diterima Desa Mekarsari adalah 21 ton 780 kilogram beras dan 4.356 liter minyak goreng. Setiap KPM menerima 4 liter minyak, dan jika dihitung secara nilai uang, total bantuan yang diterima per KPM itu sekitar Rp364.000,” ujar Krisno.
Ia menyebutkan bahwa 1.089 KPM ini merepresentasikan sekitar 25 persen dari total penduduk Mekarsari, sehingga bantuan tersebut sangat berarti terutama bagi kelompok keluarga prasejahtera.
Data Tidak Tepat Masih Jadi Kendala
Meski penyaluran berjalan lancar, Krisno menyoroti masalah klasik yang kerap terjadi setiap pendistribusian bantuan, yaitu ketidaktepatan data KPM.
“Kita menghadapi kesulitan dalam penurunan angka kemiskinan karena masih ada warga mampu yang mengaku miskin demi mendapatkan bantuan. Ini menyebabkan yang seharusnya menerima justru tidak mendapatkannya,” tegasnya.
Ia mendorong agar Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat melakukan pendataan ulang secara menyeluruh agar bantuan tepat sasaran.
“Perbaikan data ini penting, karena kalau tidak, bantuan tidak akan pernah sepenuhnya menyentuh masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” tambahnya.
Pesan untuk Penerima Manfaat: Ada Hak, Ada Kewajiban
Krisno juga memberikan pesan khusus bagi para KPM agar tidak hanya menjadi penerima pasif, tetapi juga berkontribusi pada lingkungan dan desa.
“Penerima bantuan sekarang itu dimanjakan oleh pemerintah. Harapan saya, ada rasa tanggung jawab. Haknya menerima bantuan, tapi kewajibannya menjaga lingkungan,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa kesadaran menjaga kebersihan lingkungan harus tumbuh dari masyarakat itu sendiri, selaras dengan pesan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkait pentingnya mencintai dan merawat lingkungan tempat tinggal.
“Feedback itu penting. Jangan hanya menerima bantuan, tapi juga ikut menjaga dan merawat lingkungan demi kenyamanan bersama,” tutupnya.
Periode awal 2024 sampai akhir 2025, jumlah penerimaan semua kategori bantuan di Desa Mekarsari mengalami penurunan.Dari jumlah lebih 1800 di awal tahun 2024, menjadi kurang 1000. Artinya ada penurunan jumlah penduduk miskin.
(*)


Social Media