BLANTERORIONv101

Bupati Bandung Barat Resmikan RPH, Puskeswan, dan Pasar Hewan Campakamekar: Penguatan Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Peternak

8 Desember 2025

peresmian rph kbb
Bupati KBB meresmikaan RPH KBB di Padalarang

Ringkasan Berita

Bupati Kabupaten Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, meresmikan Rumah Potong Hewan (RPH) puskewan dan Pasar Hewan di Jalan Purwakarta Campakamekar Kecamatan Padalarang. Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati H. Asep Ismail M.S.i, para kepala dinas, pejabat kecamatan, serta mitra strategis seperti KCIC, Dinas Perikanan dan Peternakan, PSBI, dan berbagai tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Bupati menegaskan bahwa pembangunan fasilitas RPH modern ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan standar kesehatan hewan, memperkuat keamanan pangan, serta mendorong aktivitas ekonomi lokal. RPH baru ini diharapkan menjadi pusat pelayanan pemotongan hewan yang lebih higienis, terstandar, dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat serta pelaku usaha di Kabupaten Bandung Barat.

Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, turut menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemkab KBB yang telah membantu kelancaran pembangunan hingga operasional Kereta Cepat Jakarta–Bandung, yang kini telah melayani lebih dari 12 juta penumpang. Ia menyatakan KCIC mendukung penuh peresmian RPH ini dan siap membantu penyelesaian kekurangan teknis maupun administrasi melalui koordinasi dengan Pemda dan PSBI.

Dwiyana juga menegaskan bahwa persoalan akses menuju Stasiun Padalarang akan segera ditangani melalui kerja sama pemerintah daerah dan pemerintah provinsi, sehingga manfaat pembangunan infrastruktur di wilayah KBB dapat semakin optimal.

Peresmian RPH Campakamekar menjadi momentum penting bagi Kabupaten Bandung Barat dalam memperkuat pelayanan publik di sektor kesehatan hewan serta meningkatkan daya saing daerah melalui infrastruktur yang lebih modern dan berfungsi maksimal.

satuspirit.my.id - Pemerintah Kabupaten Bandung Barat meresmikan Rumah Potong Hewan (RPH), Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan), dan Pasar Hewan yang berlokasi di Desa Campakamekar, Kecamatan Padalarang, Senin 8 Desember 2025. Peresmian ini menjadi tonggak penting bagi penguatan sektor peternakan, kesehatan masyarakat veteriner, hingga kesejahteraan pelaku usaha ternak di Bandung Barat.

Acara berlangsung meriah salah satu diantaranya suguhan tari Sunda yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan, mulai dari unsur pemerintah pusat, pemerintah provinsi, hingga mitra strategis dari BUMN, perusahaan nasional, kelompok ternak, serta masyarakat.

Acara juga disertai penyerahan bantuan sektor perikanan dan peternakan kepada kelompok masyarakat.

Pembangunan RPH Sebagai Kebutuhan Mendesak Masyarakat Modern

Dalam sambutannya, Bupati Jeje  menyampaikan rasa syukur dan apresiasi terhadap seluruh pihak yang telah mendukung pembangunan RPH yang mengedepankan standar aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) tersebut.

“Pembangunan RPH ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Bandung Barat untuk memenuhi standar kesehatan masyarakat veteriner dan persyaratan higienitas yang menjadi kebutuhan mendesak masyarakat modern,” ujar Bupati dalam pidatonya.


Ia menjelaskan, meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap keamanan pangan menuntut adanya fasilitas yang mampu memastikan seluruh proses penyembelihan hewan berlangsung sesuai prosedur kesehatan dan religius.

Mulai dari penerimaan hewanpemeriksaan kesehatanpenyembelihan, hingga penanganan daging, semuanya harus menjamin keamanan bagi masyarakat.

Bupati menegaskan bahwa kehadiran RPH baru ini bukan hanya menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi peternak dan pelaku usaha.

“Para peternak akan mendapatkan nilai tambah yang lebih baik, pelaku usaha mendapatkan pelayanan yang profesional, dan kita mampu membangun rantai pasok pangan hewan yang lebih tertata dan efektif,” katanya.

Menurutnya, pembangunan RPH dan Pasar Hewan Campakamekar merupakan hasil kerja keras, kolaborasi, dan komitmen dari berbagai pihak, baik pemerintah daerah maupun mitra eksternal.

Bupati juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran Dinas Peternakan dan perangkat daerah yang telah bekerja keras dalam pembangunan fasilitas ini.

Bupati menekankan bahwa RPH ini telah dirancang dengan standar modern yang mengedepankan:

  • transparansi operasional
  • keamanan pangan
  • pengawasan dokter hewan
  • sanitasi berkelanjutan
  • fasilitas ramah lingkungan

Ia berharap RPH ini dapat terus terawat dan menjadi pusat pengelolaan pangan hewan yang efektif, higienis, serta memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga mengajak seluruh kelompok ternak dan para pelaku usaha untuk memanfaatkan fasilitas ini secara optimal.

“Kami mengajak para kelompok ternak dan pelaku usaha untuk mendukung operasional RPH ini agar menjadi sistem pangan hewan yang lebih baik, lebih bersih, megah, dan memberikan pelayanan maksimal,” ujarnya.

Menariknya, Bupati menyinggung soal kolaborasi dengan KCIC, mengingat lokasi RPH dan Pasar Hewan berada tidak jauh dari jalur strategis kereta cepat.

“PR kita dengan KCIC mungkin hanya tinggal di depan stasiun. Itu menjadi pekerjaan kita bersama ke depan. Nanti akan ada komunikasi lanjutan agar bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar,” terangnya

Laporan Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan: 206 Kelompok Menerima Bantuan Pemerintah

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan KBB, drh. Wiwin Aprianti, M.Si, menyampaikan laporan resmi pembangunan hingga distribusi bantuan pada sektor perikanan dan peternakan.

Ia menjelaskan bahwa pembangunan ini merupakan pengganti fasilitas lama yang terdampak proyek KCIC, namun kini direalisasikan lebih modern, luas, dan representatif.

“RPH, Puskeswan, dan Pasar Hewan ini dibangun sesuai kaidah keamanan pangan asal hewan. Semua persyaratan teknis dan perizinan telah dipenuhi, termasuk Ipal, AMDAL, UKL-UPL, izin pemotongan halal, hingga Nomor Kontrol Veteriner,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, pemerintah juga menyerahkan berbagai bantuan yang bersumber dari:

  • APBN,
  • APBD Provinsi Jawa Barat, dan
  • APBD Kabupaten Bandung Barat.

Bantuan itu disalurkan kepada 206 kelompok dan 3 koperasi, yang mencakup:

  • Ternak ayam petelur (11 kelompok, APBN)
  • Sarana kolam bioflok (3 kelompok, APBN)
  • Sarana pengolahan hasil perikanan (4 kelompok, APBN)
  • Unit pengolah pupuk organik (4 kelompok, APBD Provinsi)
  • Bantuan ternak sapi perah (4 kelompok, APBD KBB)
  • Sapi potong (4 kelompok)
  • Domba (111 kelompok)
  • Kambing (1 kelompok)
  • Ayam petelur (tambahan kelompok APBD KBB)

Ibu kadis menegaskan bahwa bantuan ini merupakan bukti bahwa negara hadir dalam upaya membangun ketahanan pangan dari hulu hingga hilir. Peresmian fasilitas RPH–Puskeswan–Pasar Hewan menjadi bagian dari strategi hilirisasi sektor peternakan Bandung Barat.

“Kami berterima kasih kepada KCIC, PSBI, DPR RI, DPRD, para camat, dan seluruh stakeholder yang telah memfasilitasi pembangunan hingga bantuan ini tersalurkan. Semoga fasilitas ini membawa manfaat besar bagi masyarakat,” tandasnya.

Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi

Di sisi lain, Dirut KCIC Dwiyana Slamet Riyadi Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, menyampaikan bahwa pengoperasian Kereta Cepat Whoosh hingga hari ini tidak lepas dari dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. Sejak masa konstruksi hingga operasional, Bupati, Wakil Bupati, dan seluruh jajaran Pemda KBB memberikan bantuan yang sangat berarti sehingga layanan dapat berjalan lancar.


Dwiyana mengungkapkan bahwa Whoosh kini telah melayani lebih dari 12 juta penumpang, sebuah capaian yang menurutnya sangat luar biasa. Ia menegaskan bahwa pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta–Bandung memang diharapkan mampu meningkatkan perekonomian dan pembangunan wilayah, termasuk Kabupaten Bandung Barat.

Terkait peresmian Rumah Potong Hewan Kabupaten Bandung Barat, ia menyampaikan apresiasi dan berharap fasilitas tersebut memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Dwiyana mengakui masih adanya kekurangan dalam proses pembangunan, namun berkomitmen menyelesaikan seluruh administrasi dan hal teknis lainnya melalui koordinasi dengan Pemda KBB dan PSBI.

Ia juga menyoroti persoalan akses menuju Stasiun Padalarang. Atas dorongan Bupati dan Gubernur Jawa Barat, penyelesaian akses tersebut ditargetkan segera rampung demi kelancaran mobilitas masyarakat.

Menutup sambutannya, Dwiyana kembali mengucapkan terima kasih kepada Bupati, Wakil Bupati, dan seluruh jajaran Pemda KBB atas dukungan yang telah diberikan kepada proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung serta berbagai fasilitas yang dibangun bersama untuk kemajuan daerah.

Peresmian fasilitas ini menjadi langkah konkret pemerintah dalam memperkuat ekosistem peternakan dan perikanan di Bandung Barat. Selain memastikan ketersediaan pangan hewan yang halal dan sehat, kehadiran RPH, Puskeswan, dan Pasar Hewan Campakamekar juga diharapkan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat, khususnya peternak kecil dan pelaku usaha lokal.

Acara ditutup dengan doa oleh Wakil Bupati Asep Ismail.

Fasilitas baru ini tidak hanya menggantikan bangunan lama, tetapi menjadi simbol kemajuan Bandung Barat menuju tata kelola pangan hewan yang modern, profesional, dan berkelanjutan.

Informasi seputar olahraga nasional, Jawa Barat dan Persib, kunjungi :  https://sportsjabar.com/

(*)





Komentar