BLANTERORIONv101

Mengenal Indigo: Perspektif Ilmiah, Mistis, dan Pandangan Islam

4 Oktober 2025

indigo antara kelebihan dan ujian
Remaja dengan aura biru keunguan digambarkan memiliki keampuan spiritual yang unik
(Photo ilustrasi)
satuspirit.my.id - Fenomena Indigo sudah lama menjadi pembicaraan, baik di kalangan masyarakat awam maupun di media. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Nancy Ann Tappe pada tahun 1970-an, yang menyebut bahwa ada anak-anak dengan aura berwarna nila (indigo) dan dianggap memiliki kepekaan di luar nalar.

Banyak orang percaya, seorang Indigo bisa merasakan hal-hal yang tidak kasat mata, bahkan "mengetahui" sesuatu sebelum terjadi. Ada yang menganggap ini sebagai anugerah, ada juga yang menilainya sebagai ilusi.

Secara ilmiah, Indigo sering diasosiasikan dengan anak berbakat (gifted child) atau Highly Sensitive Person (HSP). Mereka cenderung: Peka terhadap lingkungan. Memiliki intuisi tinggi. Kreatif, imajinatif, dan sering sulit beradaptasi dengan aturan formal.

Meski begitu, tidak ada bukti medis atau ilmiah yang benar-benar menguatkan bahwa Indigo bisa meramal masa depan.

Di sisi lain, masyarakat kerap mengaitkan Indigo dengan hal-hal gaib. Ada yang percaya Indigo mampu melihat makhluk halus, berkomunikasi dengan dunia lain, hingga meramalkan bencana atau peristiwa penting. Hal ini membuat posisi Indigo sering berada di antara kagum dan takut.

Perspektif Islam

Dalam Islam, urusan masa depan adalah hak mutlak Allah SWT.
Seperti firman Allah dalam QS. Al-Jin: 26-27: "Allah sajalah yang mengetahui perkara gaib, dan kepada siapa Dia kehendaki dari rasul-rasul-Nya."

Artinya, ramalan Indigo tidak bisa dijadikan pegangan mutlak. Bisa jadi itu hanyalah perkiraan, intuisi, atau bisikan jin. 

Nadia salah satu contoh. Gadis 16 tahun ini, sejak kecil, sering merasakan sesuatu yang tidak dialami teman-temannya. Ia bisa merasakan perasaan orang lain hanya dari tatapan mata. Kadang ia “tahu” sesuatu akan terjadi, misalnya sebelum ada kebakaran di kampungnya, ia merasa gelisah tanpa sebab.

> “Saya sering bingung dengan diri sendiri. Tahu-tahu saya merasa ada yang akan terjadi, dan ternyata betul. Kadang saya merasa ini seperti anugerah, tapi kadang justru jadi beban,” kata Nadia dalam pengakuannya kepada redaksi.

Di sekolah, Nadia dianggap aneh. Ada yang kagum, ada juga yang penasaran. Tapi Nadia mencoba menjalani hidup seperti biasa, walau kepekaan itu selalu hadir dalam kesehariannya.

"Harus bagaimana lagi saya syukuri aja. Kadang jug ada teman yang pengen semacam diramal terutama cinta. Kadang ada yang pas ada juga yang engga,"ucapnya tersenyum. 

Menurut Ustadz Hidayat al-Sawri, fenomena Indigo ini bisa dipandang sebagai ujian.

> “Kalau memang ada manusia dengan kepekaan spiritual yang tinggi, jangan sampai dianggap ramalan mutlak. Dalam Islam, mengetahui masa depan adalah milik Allah. Bisa jadi ini hanya intuisi yang dititipkan sebagai ujian. Maka manfaatkanlah untuk kebaikan, bukan untuk menakut-nakuti atau mencari sensasi.” terangnya.

Pernyataan ini menjadi penyeimbang bahwa apa pun bentuk keistimewaan manusia, tetap harus diarahkan ke jalan kebaikan.

"Segala kelebihan dan kekurangan itu dari Allah SWT, nikmati dan syukuri. Manfaatkan untuk jalan yang dirihoinya," imbuhnya.

Pesan Inspiratif

Fenomena Indigo akan terus memancing rasa penasaran. Ada yang percaya, ada pula yang skeptis. Namun, satu hal yang pasti: kepekaan dan intuisi tidak boleh membuat kita sombong atau menyalahi ajaran agama. Justru, itu bisa dijadikan sarana untuk lebih peka terhadap sesama, lebih peduli, dan lebih rendah hati.

Baca Juga : 

https://www.satuspirit.my.id/2025/09/kisah-kocak-iwan-suhaya-aksi-kelapa-muda.html

https://www.satuspirit.my.id/2025/09/mengatasi-putus-cinta-menuju-kehidupan-baru.html

(*)



Komentar