BLANTERORIONv101

Ketika Ekonomi Sulit, Jalan Pintas Jadi Jerat: Kisah Seorang Pria yang Kecanduan Judi Online

7 Oktober 2025

karena judi online pria ini dikeluarkan
Karena ekonomi sulit jalan keluarnya judi online

satuspirit.my.id - Dalam situasi ekonomi yang tidak menentu, banyak orang berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan hidup. Harga barang naik, peluang kerja terbatas, dan tekanan hidup makin berat. Di tengah kondisi itu, muncul berbagai jalan pintas untuk mencari penghasilan tambahan — salah satunya judi online, yang kini menjamur di berbagai platform.

Salah satu kisah nyata datang dari Diki Arna, pria berusia 30 tahun yang bekerja di sebuah perusahaan swasta. Awalnya, Diki dikenal rajin dan bertanggung jawab. Namun, semua berubah setelah ia tergoda mencoba judi online yang diperkenalkan oleh teman-temannya.

“Awalnya saya kuat menolak,” kata Diki saat ditemui redaksi. “Tapi lama-lama, penghasilan terasa tidak cukup. Harga kebutuhan naik terus. Akhirnya saya coba, cuma iseng.”

Ia pun mengikuti langkah-langkah sederhana yang diberikan temannya: membuat akun, mengisi saldo, lalu memasang taruhan kecil. Tak disangka, keberuntungan berpihak kepadanya. Dengan modal sekitar Rp700 ribu, Diki berhasil memenangkan hampir Rp10 juta.

“Waktu itu saya senang banget. Saya pikir, mungkin ini jalan rezeki saya,” ujar Diki sambil tersenyum getir.

Kemenangan pertama membuat Diki semakin percaya diri. Ia mulai bermain lagi, berharap bisa menggandakan hasil sebelumnya.

“Saya bilang ke diri sendiri, ini terakhir. Tapi setelah kalah, saya nggak bisa berhenti. Saya kejar terus,” tuturnya.


 Uang kemenangan yang tersisa Rp6 juta habis dalam hitungan hari. Diki mencoba mengembalikan kekalahannya, namun semakin dalam ia terjerumus.

Gaji bulanan pun mulai tersedot untuk menutup kekalahan. Tabungan lenyap. Bahkan, beberapa kali ia meminjam uang teman kantor dengan alasan “butuh mendadak”.

Lama-kelamaan, performa kerjanya menurun. Ia sering datang terlambat dan kehilangan fokus.

“Bos saya mulai curiga. Setelah tahu saya main judi online, saya langsung dipecat,” ungkap Diki lirih.

Kehidupan Diki berubah drastis. Ia kehilangan pekerjaan, kepercayaan keluarga, dan semangat hidup. Hutang menumpuk, sementara ia masih sulit melepaskan diri dari lingkaran kecanduan.

“Awalnya saya pikir cuma main biasa, tapi ternyata tiap malam main terus, kadang sampai subuh. Lama-lama saya sadar, saya sudah rusak,” ujarnya.

Kisah Diki menjadi potret banyak orang di Indonesia yang terjebak dalam jerat judi online — bukan karena keserakahan, tapi karena tekanan ekonomi yang berat dan kurangnya kesadaran finansial digital.

Kisah ini memberi peringatan penting: judi online bukan solusi untuk kesulitan ekonomi.
Kemenangan sesaat hanyalah umpan yang bisa menghancurkan masa depan. Perlu dukungan dari keluarga, lingkungan, dan kebijakan tegas agar masyarakat tidak mudah tergoda oleh iming-iming “cepat kaya”.

Edukasi digital, literasi finansial, dan kesadaran sosial menjadi kunci untuk mencegah korban-korban berikutnya.

Baca Juga :

https://www.satuspirit.my.id/2025/10/kisah-nyata-mamah-muda-rumah-tangga-hancur-karena-judi-online.html

https://www.satuspirit.my.id/2025/10/mengendalikan-egoisme-dalam-kehidupan-sehari-hari.html

(*)





Komentar